Jumat, 07 Desember 2012

macam macam hewan laut yang berbahaya

Dilaut kita banyak sekali biota yang memiliki bentuk dan warna yang menarik, terkadang mendorong kita untuk menyentuhnya secara langsung. Namun dibalik keindahnya itu ada beberapa jenis yang perlu kita waspadai lebih lanjut. Saya hanya menyebutkan 15 jenis saja dari ratusan biota laut yang jauh lebih berbahaya dari yang saya sebutkan. Jadi semoga bermanfaat


1. Surgeonfish
Biasa sering disebut dengan ikan Botana atau kulit pasir, jenis ikan herbivora ini hidup didaerah terumbu karang dan umumnya dikonsumsi oleh masyarakat pesisir. Namun jika diperhatikan dengan seksama dibagian pangkal sirip ekor (penducle) terdapat duri yang menyerupai mata pisau dan setajam pisau bedah, oleh karena ciri khas ini sehingga ikan ini dberi nama Surgeonfish.
2. Mantis shrimp atau Thumbspiltter
Udang ini hidup dilubang-lubang pasir dan umumnya keluar dimalam hari untuk mencari mangsa. Udang kipas (cmiw) ini memiliki warna yang sangat menarik. Biota ini dalam mencari makan memanfaatkan cakarnya yang terletak didekat kepalanya dan berguna juga sebagai alat pertahanan.
Cakar biasa digunakan untuk memecahkan cangkang kerang dan beberapa kasus membuktikan cakarnya dapat meretakan kaca aquarium. Sistem kerjanya tidak seperti hewan-hewan bercakar lainnya yang digunakan untuk mencengkram kemudian merobek mangsanya, udang justru mengandalkan momentum kecepatan cakarnya untuk memberikan efek yang serius pada targetnya. Terdapat juga alat pertahanan keduanya di udang ini, yaitu pada bagian ekornya terdapat duri yang tajam. So beware and don’t disturb them.
3. Stonefish
Sesuai namanya biasa disebut juga ikan batu yang paling suka berkamuflase didaerah batu karang, lumpur, pasir maupun patahan karang. Jika kalian suka berjalan dipantai atau perairan laut yang dangkal, sebaiknya berhati-hati dengan ikan batu. Karena hampir sebagain besar siripnya memiliki racun yang kuat. 1 kelenjar racun ikan batu dapat membunuh 100 tikus, jadi saran saya ketika bermain di pantai menggunakan boots atau alas kaki.
4. Scorpionfish and Lionfish
ama halnya dengan stonefish, namun bentuknya jauh lebih elegan dengan sirip –sirip yang memanjang. Pada bagian ujung dari Sirip-sirip keras tersebut terdapat kelenjar racun juga, apabila terkena tubuh manusia dapat menyebabkan sakit yang berlangsung selama 6 jam.
Untuk mengurangi rasa sakitnya kalian dapat menggunaka air panas dicampur cuka atau irisan lemon.
5. Lined Catfish
Sembilang, cukup familiar kan dengan nama lele laut ini. Ikan ini biasa ditemukan bergerombol dalam jumlah besar. Seperti lele pada umumnya ikan ini dapat mematil(apa ya bahasa bakunya !^^) loh yaitu menggunakan duri yang terletak di bagian sirip dada (pectoral) dan sirip punggung (dorsal), duri-duri tersebut kadang tidak terlihat karena terselubung dibalik kulitnya. Ketika menyelam sebaiknya menjauhi gerombolan ikan ini, dikhawatirkan mereka akan bersifat agresif jika merasa terganggu oleh kehadiran kalian

6. Rabbitfish
Ikan baronang atau semadar 1 porsi pak ^^. Ikan ini enak rasanya jika sudah disajikan dipiring dengan sambal kecap.yummy. hee,hee sebelum keterusan kulinernya mari kita kaji sebenarnya kenapa kita harus waspada dengan ikan ini. Berdasarkan referensi yang saya baca dan pernah merasakannya sendiri, sirip bagian punggung, perut dan anal dari ikan baronang terdapat duri yang beracun, walaupun tidak berdampak fatal terhadap manusia, namun cukup membuat nyeri dalam waktu yang lama, racunya pun masih ada hingga ikan ini sudah mati. Jadi saran saya tidak perlu repot menangkap ikan ini sendiri ya, bahkan kalau bisa kurangi memakan ikan herbivora ini, karena mereka membantu mengurangi kompetitor karang untuk tumbuh di substrat guys.
7. Sea Urchin
Siapa yang tidak pernah bertemu dengan bulu babi satu ini jika kalian snorkling di laut. Walaupun saya belum mendapatkan referensi, bagaimana hewan ini dinamakan bulu babi. Namun yang jelas hewan ini memiliki duri yang beracun, dikarenakan durinya yang rapuh. Jika tertusuk di kulit kita, maka duri akan patah dan tertanam didalam kulit.
Tipsnya jika terkena bulu babi, sebaiknya patahan bulunya dihancurkan saja sekalian dengan menumbuk-numbukan benda keras di bagian tertusuknya, dan kemudian diberikan amoniak. Jika tidak ada yang bawa, silakan kalian tampung urine kalian sendiri ya sebagai sumber amoniaknya. ^^!!!!
8. Crown Of Thorns Sea Star
Hewan ini merupakan salah satu predator karang. Memiliki duri dengan racun yang kuat dan dapat menembus wetsuit, sarung tangan (gloves) hingga boots para penyelam. Intinya adalah jangan menyentuh langsung hewan ini karena setiap durinya terdapat jarum-jarum kecil yang dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak pada tubuh,serta dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.


9. Mosaic Sea Star
Ternyata tidak semua bintang laut aman untuk kalian sentuh kawan-kawan, contohnya seperti bintang laut ini yang apabila bersentuhan langsung dengan kulit kalian dapat menyebabkan kulit mati rasa untuk sementara waktu.
10. Southern blue ringed octopus
Daftar berikutnya adalah saudaranya gurita Paul, yaitu dengan ciri-cirinya terlihat jelas dari lingkaran biru ditubuhnya. Bukan saja bisa meramal ternyata gurita ini sangat berbahaya jika dalam kondisi terancam, gurita ini memiliki racun pada setiap gigitannya yang mampu membunuh 10-25 orang. Warning keras sekali jika bertemu dengan gurita ini, sebaiknya jangan diganggu.

11. Cone
Hewan gastropoda ini memiliki berbagai macam motif, namun dibalik corak-coraknya yang menarik ada beberapa jenis memiliki sengat yang beracun, yang berdampak menyebabkan kematian.
Hewan ini menyengat dengan menembakkan tombak sepanjang 25mm dan seperti halnya selang, tombak tersebut kemudian dapat dialiri oleh racunnya. Berikut jenis-jenisnya yang harus diwaspadai :
a. Geography cone


b. Striated Cone




c. Textile cone



d. Parian Cone
e. Seagrave’s Cone



f. Marble Cone




g. Tulip cone





h. Cat cone



12. Sea Anemone
Anemon pada umumnya memiliki racun yang mematikan jenis-jenis ikan kecil dan invertebrata laut, namun tidak memiliki efek besar terhadap manusia, kecuali beberapa jenis seperti Armed Sea Anemone, Warty Sea Anemone, White Striped Anemone, Griffith’s Sea Anemone dan lainnya. Jika tersentuh dengan kulit dapat menyebabkan rasa terbakar dan perih
13. Jellyfish
Ubur-ubur, tidak disanksikan lagi dengan betapa perihnya jika terkena tentakelnya. Banyak jenis ubur-ubur dengan berbagai tingkatan rasa sakit tentunya. Mulai dari rasa perih, meninggalkan bekas terbakar hingga menyebabkan kematian. Bila bertemu dilaut sebaiknya tidak menghindari tersentuh tentakelnya, kecuali jika kalian berpakain serba tertutup seperti menggunakan wetsuit, gloves hingga boots.
14. Fire coral
Teman-teman sebaiknya lebih mendalami jenis karang ini, karena jika salah kita mengenali karang api dengan karang lainnya. Resikonya adalah rasa panas dikulit kalian jika tersentuh karang ini.Dapat dilihat digambar bahwa karang api jika diperbesar memiliki nematocycsts yang dapat menyengat dan menembus kulit. Jadi sebaiknya ketika snorkling atau menyelam lebih baik mengenal juga karang ini.
15. Sea Fern
Saya lebih suka menyebutnya bulu ayam, karena memang terlihat demikian . Hewan ini tergolong hydroid yang dapat menyengat dengan alat yang sama yang dipergunakan oleh karang api, yaitu nematocycsts. Hewan ini banyak sekali ditemukan dilaut, walaupun kalian mengenalinya tetapi tidak menjaga buoyancy atau menjaga jarak ketika berenang, kemungkinan besar dapat salam tempel dari dia loh

16.   Belut Laut
Belut Laut
Gigitan kuat dari gigi tajam belut laut bisa mengakibatkan luka serius yang rawan terkena infeksi bakteri dari mulut hewan primitif ini. Belut ini sering bersembunyi di celah-celah dan lubang karang pada siang hari dan berburu makanan di malam hari. Para pakar kelautan merekomendasikan penyelam buat menghindari tangan dari celah atau lubang mencurigakan buat menghindari serangan. Satu lagi, janganlah sempat berikan makan hewan ini bila tidak ingin diserang oleh kawanannya. 

17. Singa Laut
Singa Laut
Singa laut dapat digolongkan sebagai binatang imut, mudah dilatih, dan banyak menjadi bintang di beberapa kebun binatang. Kendati begitu, hewan ini tak jarang pula menyerang manusia. Di California, AS, beberapa kasus serangan singa laut dilaporkan terjadi di pantai Manhattan, Newport, dan San Francisco pada 2006. Beberapa ilmuwan setempat mengatakan perilaku singa laut sulit diduga dan dapat tiba-tiba menjadi agresif.

18. Ikan Pari
Ikan Pari
Nama hewan ini begitu banyak menyita perhatian dunia semenjak kematian tragis ahli biologi sekaligus pembawa acara “Crocodile Hunter” Steve Irwin pada 2006. Ekor ikan pari yang berbentuk seperti tombak dan mengandung banyak racun telah menusuk Steve dan membuatnya mengalami gagal jantung.

19. Buaya Air Asin
Buaya Air Asin
Buaya air asin memiliki reputasi sebagai salah satu pemangsa paling ganas di dunia. Hewan yang dapat tumbuh hingga lebih dari enam meter dan berbobot 1.500 kilogram ini memiliki beragam mangsa, antara lain monyet, kanguru, banteng, ikan hiu, dan bahkan manusia. Dengan menggunakan kekuatan dahsyat, buaya air asin menggigit sambil memutar-mutar mangsanya di dalam air untuk melumpuhkan dan kemudian memakannya.

20. Ikan Singa
Ikan Singa
Menjadi ikan favorit penghuni aquarium, ikan singa terkenal dengan duri-durinya yang beracun. Walaupun tidak terlalu mematikan pada manusia, racunnya dapat mengakibatkan sakit kepala, muntah-muntah, dan gangguan pernafasan. Menurut beberapa laporan, gejala tersebut berlangsung selama beberapa minggu.

21. Ular Laut

Ular Laut
Ketakutan dasar manusia pada ular menempatkan spesies ini pada daftar hewan laut berbahaya. Namun pada kenyataannya ular laut ini hidup tersembunyi di laut dan tidak terlalu mengancam kehidupan manusia. Kendati begitu, racun ular ini tetap saja menjadi momok menakutkan. Dalam sekali gigitan, racun ular ini mampu melumpuhkan mangsa dan membunuhnya dalam hitungan detik.

22. Ikan Buntal
Ikan Buntal
Racun mematikan bernama tetrodotoxin ( ttx ) terkandung didalam ikan berbadan gendut ini. Racun yang lebih kuat dari sianida tersebut menyebabkan kesusahan bernafas pada seseorang sebelum saat berujung pada kematian. Yang unik, sebanyak koki profesional di jepang memisahkan bagian daging yang dapat dikonsumsi dari ikan buntal jadi hidangan dengan cita rasa tinggi.                                      
23. Ikan-ikan Yang Berpotensi Menggigit
Hanya satu jenis hiu dari tiga jenis yang paling berbahaya yang memasuki daerah penyelaman di terumbu karang, yakni Tiger Shark. Bagi semua penyelam sangat disarankan untuk mengetahui perilaku ikan hiu dan segera menghindar atau keluar dari air kalau ikan tersebut sudah memperlihatkan gejala mengkhawatirkan  /mengancam. Semua jenis ikan ini akan menjadi berbahaya jika terancam dengan segala bentuk peralatan pembunuh ikan seperti tombak, alat pancing dan lainnya.
hanya itu yang saya bisa beritau tentang macam2 ikan berbahya di laut tapi sebenrnya masih banyak lagi... 








budidaya ikan arwana


Budidaya Ikan Arwana


Arwana bukan termasuk ikan yang sulit dipelihara, hanya perlu beberapa saat setiap hari atau beberapa jam setiap minggu untuk merawat dan mencek kondisi ikan dan lingkungannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara arwana :

Wadah
1. Kolam

Pemeliharaan induk arwana sebaiknya dilakukan di kolam. tanah. Lokasi untuk kolam perlu mempetimbangkan :

  • Tanah
    Jenis Tanah yang baik adalah tanah Nat berlempung yang dapat menahan air dan mendukung pertumbuhan pakan alami.
  • Topografi
    Perbedaan derajat kemiringan antara saluran pemasukan dan pengeluaran maksimal 1%.
  • Air
    Suplai air yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang dibutuhkan.

  • Kolam yang ideal berbentuk persegi panjang dengan ukuran minimal 10x10m2. Persiapan kolam sebelum tanam yaitu :

  • Pengeringan kolam hingga dasar retak-retak
  • Pembalikan dasar kolam, perbaikan pematang
  • Pengapuran dengan dosis 50-100 gram/m2
  • Perngisian air setinggi 100 cm

  • Hujan deras dapat mengakibatkan perubahan mendadak kualitas air. Untuk mencegah kematian ikan, ganti air (setelah hujan berhenti) minimal 30% dari total volume air.
    2. Akuarium
    Sebagai ikan hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum, semakin besar ukuran akuarium akan semakin baik, karena arwana memerlukan ruang gerak yang cukup luas. Ukuran akuarium minimal 3 kali dari panjang ikan dengan lebar 1. 5 kali panjang ikan. Akuarium ditempatkan di area yang jauh dari gangguan, untuk menghindari stress pada ikan. Tutup akuarium dengan tutup yang rapat dan kuat karena arwana dapat melompat atau mendorong tutup ke luar akuarium.
    Setelah arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara terpisah pada akuarium ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindari perkelahian antar ikan. Pemeliharaan 2-3 ekor arwana dalam satu akuarium perlu dihindari, mengingat sifat agresif akan menyebabkan perkelahian. Namun diperbolehkan pemeliharaan 6 ekor sekaligus, karena sifat agresif arwana menjadi sangat berkurang.
    Untuk merangsang keluarnya warna yang bagus dan pembentukan kromatofora, perlu diberikan pencahayaan buatan minimal 10-12 jam per hari. Hindari penyalaan lampu secara mendadak, yang bisa menyebabkan panik, sehingga ikan menabrak kaca atau benda lainnya dalam akuarium dan ikan menjadi terluka. Manipulasi pencahayaan sering dapat menimbulkan pantulan warna ikan dengan lebih baik. Letakkan lampu di bagian depan akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bisa memberikan pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran dengan spektrum bervariasi, lampu berspektrum penuh akan secara alamiah memantulkan wama-warna alami dari ikan.
    Pada waktu 6-7 bulan setelah ikan dapat berenang bebas, ukuran mencapai 20-25 cm dan dapat dipasarkan.
    Perawatan Akuariurn
    Sebagai karnivora, arwana akan memproduksi kotoran dalam jumlah relatif banyak dengan kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena itu, kadar amonia, nitrit, dan nitrat dalam akuarium arwana sering kali menjadi masalah.
    Penggantian air dilakukan untuk memperbaiki kualitas air yang telah menurun akibat banyaknya kotoran ikan. Oleh karena itu dalam penggantian air yang menggunakan sistem siphon (menggunakan selang air) sekaligus untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran ikan dan juga kotoran yang melekat pada kaca. Penggantian air cukup dilakukan 2 atau 4 minggu sekali dan tidak perlu seluruh air diganti tetapi cukup sejumlah 30-50 % dari total air. Perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH air pengganti harus relatif sama dengan air akuarium. Hindari terjadinya fluktuasi kualitas air saat melakukan penggantian air.
    Bersamaan dengan penggantian air dilakukan juga pembersihan media filter mekanik yang digunakan.
    Pakan hidup merupakan jenis pakan utama bagi arwana yang termasuk karnivora. Pakan yang diberikan hendaknya bervariasi untuk menekan resiko kekurangan gizi tertentu.
    Beberapa jenis pakan yang sering diberikan pada arwana adalah ikan hidup, udang hidup, potongan udang segar, potongan daging ikan segar, serangga (jangkrik, kecoa, kelabang), cacing/ulat (cacing sutera, cacing tanah, cacing darah, ulat hongkong) dan kodok.
    Penggunaan pakan hidup perlu didahului dengan tindakan karantina yang memadai untuk menghindari masuknya bibit penyakit. Terutama pakan hidup yang berasal atau hidup dalam air, seperti udang, ikan, atau kodok. Hindari memberikan serangga atau kodok mati, kecuali anda yakin betul tidak berasal dari area tercemar insektisida.
    Sebelum memberikan pakan hidup, bagian-bagian tubuh pakan yang diperkirakan dapat melukai mulut ikan dibuang terlebih dahulu. Seperti kaki belakang kecoa dan jangkrik, atau rostrum (duri pada kepala) udang. Dapat juga pakan hidup tersebut dilemahkan sebelum diberikan pada ikan, agar tidak terjadi “kejar-mengejar” berlebihan dalam ruang akuarium yang sempit. Arwana yang mengalami kelebihan pakan dalam jangka lama, akan kehilangan nafsu makan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu.
    Pakan buatan merupakan hasil ramuan dengan komposisi yang mencukupi kebutuhan gizi bagi pertumbuhan arwana dengan cara melatih dan membiasakan agar arwana mau memakannya.
    Teknik Pemisahan Skala Kecil di Kolam Semen
    1. Pemeliharaan Induk
    Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan.
    Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja.
    Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.
    Pengelolaan Kualitas Air
    Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinisasi.
    Pemberian Pakan
    Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pelet dengan kadar protein 32 %. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.
    Kematangan gonad
    Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm.
    Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.
    Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.
    Pembedaan Kelamin
    Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun.
    Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan.
    Kebiasaan Pemijahan
    Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).
    Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telurdi mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri. Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.
    2. Panen Larva
    Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.
    Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor.
    Teknik Pembenihan
    Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45x45x90 cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan aerator bukaan kecil.
    Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %.
    Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas.
    Pemeliharaan Larva
    Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana.
    Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya.
    Teknik Transportasi
    Arwana bila gelisah gampang sekali melakukan “jumping” atau menabrak-nabrak. Bila satu saja sisiknya terlepas akan terlihat kurang indah. Juga bisa mengakibatkan sirip robek dan patah.
    Tubuh yang rusak bisa mengalami regenerasi, namun mungkin pula menjadi cacatdan mengurangi keindahan penampilan, apalagi ada hal-hal yg bisa memperparah luka-lukanya (misalnya infeksi, pertumbuhan bekas luka yg lambat/delay). Untuk itu arwana perlu dilumpuhkan agar tidak dapat berontak dalam proses pemindahan antar akuarium maupun transportasi jarak jauh. Dosis pembiusan diatur sedemikian rupa bergantung keperluan. Untuk transportasi jarak jauh, arwana dilumpuhkan gara tidak dapat berontak namun tidak sampai terbalik dan masih bisa berenang. Pemindahan antar arwana akuarium menggunakan dosis ringan, yang penting arwana tidak dapat berontak.
    1. Persiapan Pre-anestesi :

  • Puasakan arwana selama 1-2 hari.
  • Lama puasa bergantung ukuran tubuh, jenis dan kebiasaan arwana buang kotoran (lancar atau tidak). Semakin besar ukuran arwana maka semakin lama waktu puasa, untuk menghindari arwana muntah atau mengeluarkan kotoran.Untuk arwana berukuran kecil (
  • Siapkan air tampungan yang sudah teraerasi minimal 24 jam.
  • Kondisi arwana tidak mengalami gangguan pernapasan, tidak ditemukan kelainan pada tutup insang.

  • Alat dan bahan :
    • Plastik dengan lebar sepanjang badan arwana.
    • Wadah bak untuk tempat kantong plastik yang berisi arwana
    • Air segar, air yang telah diaerasi yg mencukupi minimal 24 jam. Hindari bahan-bahan kimia lain yang terlarut.
    • Bahan : Aquadine” cair
    Prosedur Pelaksanaan :

  • Tangkap arwana dalam akuarium dengan tenang kantong plastik.
  • Masukkan cairan bius dalam plastik kira-kira 1 cc/lt.
  • Bila sudah terlihat tidak bisa melompat, angkat kantong plastik.
  • Perhatikan apakah perlu ditambahkan lagi cairan bius untuk
    menurunkan kesadaran sampai arwana menjadi terbalik, tunggu reaksi bius beberapa menit.
  • Jaga arwana selalu tenggelam dalam air, untuk menghindari kembung.
  • Bila sudah tidak berontak, perhatikan gerakan tutup insang harus terlihat bergerak. (Dalam waktu kurang dari 5 menit, arwana mulai gelisah dan kehilangan keseimbangan dan tidak banyak bergerak. Karena bagian tubuhnya yg berat ada di bagian atas, maka arwana mulai terbalik. Badannya mulai kaku/ kejang. Perhatikan gerakannya, terutama gerakan insang yg menunjukkan masih adanya usaha untuk bernapas.
  • Untuk keperluan foto dan pengukuran, angkat ke tempat yang telah dipersiapkan dan lakukan secepat mungkin, bila terlalu lama di luar air bisa kembung.

  • Paska Pembiusan :
    • Masukkan kembali ke dalam akuarium dengan air yang tidak mengandung bahan kimia lain. Jaga di bawah kucuran air, dalam air dekat permukaan.
    • Arwana mulai siuman, jaga jangan sampai terbentur benda-benda di sekelilingnya.
      Efek samping :
    • Obat bius tanpa pengenceran yang mengenai sisik arwana menyebabkan iritasi selaput lendir dan menimbulkan alergi pada beberapa orang.
    • Bila arwana kembung, bisa disiapkan larutan daun ketapang kering yang tua dituangkan dalam akuarium, suhu dinaikkan level air direndahkan. Arwana yang kembung dicirikan tidak dapat menyelam ke dasardan berenang nungging.
    • Bila pembiusan terlalu dalam biasanya gerakan tubuh mulai jarang, gerakan insang juga demikian. Pembiusan lebih dalam lagi akan mengurangi kekejangan otot, saat tersebut insang juga tidak ada gerakan, ikan berada pada posisi mengambang. Untuk mengatasinya tambahkan air segar untuk mengencerkan dosis obat bius atau di ceburkan ke tank bersih dibawah kucuran air.

    Kamis, 06 Desember 2012

    jenis jenis arwana dan perawatannya


    Jenis-Jenis Ikan Arwana dan Perawatan Arwana



    Ikan Arwana (Scleropages formosus), merupakan ikan yang tergolong satwa langka Indonesia dengan habitat asli di kalimantan dan juga Papua. Arowana, termasuk dalam kelompok ikan primitif yang berevolusi lebih dari 10 juta tahun.
    Ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang khas, berkesan gagah dan sedikit angkuh, dilengkapi dengan sungut pada mulutnya dan sisik yang besar dengan susunannya yang harmonis, membuat keindahan dari ikan ini sangat menonjol. Ikan ini berenang dengan tenang sehingga jika diletakkan dalam akuarium akan membuatnya benar benar terlihat sebagai ikan yang anggun
    Jenis-Jenis Ikan Arwana
    1. Super Red
     
    Super Red berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red). Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut (black water), dan banyaknya cadangan pangan yang memadai telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada ikan yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif, dan warna dasar yang lebih pekat.
    Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut. Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan terlihat berwarna merah.
    Arwana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Orange (Orange Red), dan Merah Emas (Golden Red). Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap sebagai super red dengan grade lebih rendah.
    Perbedaan antara varitas merah cabai dan merah darah dijabarkan pada tabel berikut :

    Arwana Merah CabaiArwana Merah Darah
    Tampilan WarnaSeperti merah cabaiSeperti merah darah
    Bentuk fisikBentuk tubuh lebih lebar, kepala berbentuk sendoklebih panjang dan lebih ramping
    Lebar tubuhrelatif tetap hingga menjelang pangkal ekor, bingkai sisik yang lebih tebalmenyempit secara gradual
    Warna malaMata merah dan lebar sehingga pinggiran matanya seakan menyentuh b agian atas kepala dan bagian rahang bawahnyamata lebih putih dan lebih kecil
    Bentuk ekorSeperti intan (diamond)Seperti kipas
    Warna pada usia mudacenderung memiliki warna dasar hijau dengan kilap metalik yan g pekatmemiliki kilap lebih lemah dan cenderung mirip dengan RTG muda; Bentuk tubuh lebih bulat
    PertumbuhanLebih lambatLebih cepat

    Ciri morfologi fisik kedua jenis tersebut sudah nampak saat masih muda sehingga dapat dijadikan pedoman dalam membedakan kedua variteas tersebut.
    Perkembangan warna antara Merah Cabai dan Merah Darah diketahui juga berbeda. Perbedaan waktu dalam pencapaian warna merah penuh adalah 1-2 tahun. Namun kedua varitas melalui tahapan perkembangan warna yang relatif sama yaitu melalui transisi warna orange. Beberapa arwana merah mempunyai warna pucat hingga sampai 8 tahun, baru kemudian berubah ke merah penuh dalam waktu 1 bulan. Menduga potensi arwana merah memerlukan kesabaran dan usaha yang diperoleh dari pengalaman dan kesabaran.
    Varietas Merah Orange (Orange Red) merupakan salah satu varietas yang umum dijumpai. Pada saat dewasa sisik tubuhnya menunjukkan warna orange. Dibandingkan dengan Chilli Red dan Blood Red, sirip dan ekor varietas ini tidak semerah keduanya.
    Merah Emas (Golden red) merupakan varietas warna lain yang umum dijumpai disamping merah orange (Orange Red). Varietas ini merupakan varietas dengan grade paling rendah. Setelah dewasa warna badannya hanyalah emas kekuningan. Warna bibir dan sirip tidak semerah Super Red, tetapi berwarna merah muda atau merah jambu.


    2. Golden (Cross Back, Cross Back Golden,CBG)
     

    Golden varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden. Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh karena itu, mereka sering diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden Pahang, Bukit Merah Blue atau Malaysian Gold. Disebut
    sebagai cross back, karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling tinggi dibandingkan lainnya karena termasuk jarang ditemui.
    CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar perak). Arwana Gold dengan warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna penuh pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain.

    3. Golden Red (Red Tail Golden, RTG).

     
    Merupakan verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana). Varietas ini dijumpai di daerah Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG), warna emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati punggung namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung dari bawah, perut), atau lebih baik bisa mencapai baris ke lima. Seperti halnya verietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.
    RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG dapat tumbuh lebih besar, dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan varietas yang dilindungi CITES.
    CBG sekilas mirip dengan ikan arowana golden red yang berasal dari negara kita. Perbedaan yang sangat mencolok dapat dilihat jika ukuran ikan sudah agak besar dengan ukuran 20 cm lebih. Pada CBG warna emas menutupi seluruh tubuh sampai ke bagian punggung ikan ditutupi oleh ring yang berwarna keemasan. Sedangkan pada golden red (RTG) punggung nya tidak. berwarna keemasan tapi tetap hitam (kelabu).
    Membedakan CBG dan RTG pada ukuran kecil (10-12 cm) sulit dilakukan dan perlu kehati-hatian. Perbedaan harga juga sangat mencolok. Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dari 10 juta, ukuran 20-25 cm berkisar 15-25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai 2 juta, sedangkan ukuran 20-25 cm dihargai 2.5-3.5 juta.

    4. Arwana Hijau (Green Arwana / Golden Pino)
     
    Arwana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga di beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakan dan warna bisa saja ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara umum dapat dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih besar dan lebih membulat dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya.

    5. Banjar Merah
    Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas arwana merah kelas 2 dan diketahui bukan merupakan strain murni arwana merah. Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna orange atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi. Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda, sehingga tidak jarang hal ini dapat mengecoh para hobiis baru. Banjar dicirikan juga oleh bentuk kepala yang cenderung membulat dengan mulut yang tidak terlalu lancip. Perbedaan lain dapat dilihat pada tabel berikut :

    Banjar Merah
    Arwana Merah Muda
    Warna siripwarna sirip yang lebih muda atau cenderung orange-merah pucat.merah pekat merata pada seluruh permukaan
    Warna sisikKuning atau kehijauanMengkilap
    Bingkai sirip dan tutup insangPink tua atau seperti karat, setelah dewasa menjadi jingga atau merahTidak ada tampilan seperti pada Banjar

    Apabila ragu dalam memilih arwana, bawalah seorang yang telah berpengalaman memelihara arwana atau belilah arwana yang telah disertifikasi dan memiliki sertifikat yang sah.

    6. Arwana Irian (Jardini)
     
    Warna yang dimiliki varietas arowana ini cukup unik. Warna dasarnya adalah hitam kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik kunign ke emasan pada bagian tengah sisik-sisiknya, bahkan di bagian kepala (pipi) sampai pada sirip & ekornya pun terdapat bintik-bintik kuning tersebut. Jardini berasal dari australia, meski sering ditemukan di pulau Irian. Maka dari itu jenis ini juga terkadang disebut arowana Irian oleh para hobbies.
    Jardini arowana sebenarnya ada dua jenis warna, yaitu w arna dasar lebih gelap dan yang lebih terang. Yang memiliki warna dasar lebih gelap adalah scleropqges jardini dan yang memiliki dasar lebih terang adalah scleropqges leichharti.

    7. Arwana Araipama Gigas
    Arapaima gigas merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan kerabat arwana ini, pada saat dewasa bisa mencapai panjang lebih dari 3 meter, dengan berat sampai dengan 200 kg.

    Mereka termasuk dalam ikan yang bernapas dengan mengambil udara langsug dari atmosfer (obligate air breather). Oleh karena itu, ikan ini harus muncul ke permukaan setiap 5 - 20 menit sekali, tergantung pada ukurannya. Ikan muda, biasanya muncul dipermukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul setiap 18 - 20 menit sekali. .

    Arapaima hanya ditemukan di Amazon dan sistem sungai Essequito. Seperti halnya arwana di kita, mereka termasuk dalam daftar satwa langka yang dilindungi olah CITES, IUCN dan dilindungi dengan undang-undang di Guyana.

    Di habitatnya, Arapaima merupakan sumber pakan bagi komunitas penduduk setempat. Sampai dengan bulan Desember 2001, populasi mereka diperkirakan kurang dari 850 ekor di wilayah Hutan Iwokara pada ekosistem lahan basah Rupununi.

    Syarat Hidup
    pH: 6.7 (5.8 -7.2)
    GH: 8 (2 -12) (skala Jerman)
    Temperatur: 24 - 30 °C
    Panjang Maksimum: 450 cm
    Pakan: pakan hidup
    Reproduksi: egg layer - mouthbrooder
    Cahaya: terang tanpa sinar matahari
    Temperamen: tidak direkomendasikan untuk pemula Zone
    Renang: atas
    Set up Akuarium: akuarium dengan bebatuan, tanaman dan kayu-kayuan.

    Arapaima memilki "lidah" sepanjang kurang lebih 15 cm pada saat dewasa dan betulang, permukaannya kasar dan sering digunakan oleh penduduk setempat sabagai "amplas" atau kikir untuk menghaluskan permukaan kayu.

    Pada saat air dilingkungan ikan ini menyusut, dan kadar oksigen menurun, arapaima akan menghirup udara langsung dari atomosfer. Dan apabila air dilingkungannya kering, ia akan menggulungkan diri membentuk bola, dan membenamkan diri dalam lubang sampai air kembali datang.


    8. Silver
    8.1 Arowana Black
    8.2 Arowana Platinum
    Arowana Brazil atau biasa disebut Arowana Silver memiliki bentuk tubuh yang berbeda. Dengan bentuk tubuh yang panjang dan sirip yang panjang pula, mulai dari bagian tengah badan sampai pada ujung ekor memberi kesan yang sangat anggun saat berenang. Arowana ini dapat tumbuh sampai 50 - 60 cm. Jenis ini berasal dari Amerika Selatan, namun saat ini sudah dapat di kembang biakkan di indonesia. Memang harga dari Arowana jenis ini lebih murah dari jenis Jardini. Namun jika arowana ini sudah berukuran besar sangat indah untuk di pandang.
    Belakangan tersiar kabar bahwa jenis ini sudah ada dengan warna platinum silver (warna silvernya menyerupai warna platinum & merata di seluruh tubuhnya).

    biar mempermudah membaca saya rangkum Intinya aja deh tentang Perwatan Arwana :


    •  Perhatikan peralatan aquarium
    1. Aerator
      Fungsinya 
      menyuplai udara ke dalam air akuarium
    2. Heater & Thermometer
      Fungsiny Alat Pemanas / Suhu
    3. Filter
      Fungsi filter atau penyaring untuk menyaring air dalam akuarium
        
    4. Lampu TL
      Fungsinya menyinari Arwana dan memperindah warna
    • rajin melakukan perawatan akuarium  
      pengontrolan & pergantian air
      setiap hari diwajibkan mengontrol suhu dan ph air. adapun suhu air ideal bagi ikan arwana sekitar 25-27 derajat celcius. andaikata suhu air dingin, segera nyalakan heater hingga suhu air sesuai kebutuhan. sedangkan ph yang dikehendaki sekitar 6-8,5. andaikata ph terlalu rendah, maka tambahkan kapur ke dalam akuarium. selain itu, sanitasi air perlu diperhatikan pula, silakan mengobati air akuarium déngan malachite green, déngan frekuensi 3 minggu sekali.
      dan jangan lupa, air akuarium juga diganti. namun pergantian air dipilahkan menjadi dua, yakni: (a) pergantian air secara reguler setiap 2 hari sekali dengan volume 10% dari seluruh volume air akuarium, dan (b) total pergantian air dilakukan setiap 3 bulan sekali. jika anda menggunakan air pam, sebaiknya dibiarkan 24 jam terlebih dahulu agar kandungan khlor mengendap, dan setelah itu bisa dimasukkan ke dalam akuarium.
    • penataan interior akuarium
      kehidupan di dalam akuarium adalah replika lingkungan hidup di alam bebas. oleh karena itu, perlu penataan interior dalam akuarium. ini berarti menuntut apresiasi estetika, sehingga perpaduan antara keindahan akuarium dengan anggunnya ikan arwana sanggup menampilkan nuansa kesejukan yang harmonis.

      tanaman air
      mengingat asal-muasal ikan arwana yang suka bersembunyi di bawah tanaman air, maka kita pun siap menyediakan tanaman dimaksud. ada beberapa jenis tanaman air yang dapat dipilih antara lain: vallisneria spiralis, hidrilla verticillata, riccia fluiutana, higrophila polisperma, pistia stratiotes, najas indica, dan sebagainya.

      pasir batuan
      pasir digunakan sebagai landasan peletakan batuan. sebaiknya digunakan pasir sungai, yang masih bercampur dengan humus. di samping itu, diberi juga batuan dan termasuk karang-karangan. ukuran batu idéal berdia meter 3 mm. batuan tersebut memiliki berbagai corak dan warna yang beragam namun tetap indah.
    Gimana sudah mengerti tentang arwana? tertarik untuk memeliharanya ?
    smoga bermanfaat.